Kamis, 06 November 2014

Bowen Reaction Series


Seri Reaksi Bowen merupakan suatu skema yang menunjukan urutan kristalisasi dari mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian.

Mineral-mineral tersebut dapat digolongkan dalam dua golongan besar yaitu:
  1. Golongan mineral berwarna gelap atau mafik mineral.
  2. Golongan mineral berwarna terang atau felsik mineral.
Dalam proses pendinginan magma dimana magma itu tidak langsung semuanya membeku, tetapi mengalami penurunan temperatur secara perlahan bahkan mungkin cepat. Penurunan tamperatur ini disertai mulainya pembentukan dan pengendapan mineral-mineral tertentu yang sesuai dengan temperaturnya Pembentukan mineral dalam magma karena penurunan temperatur telah disusun oleh Bowen.

Sebelah kiri mewakili mineral-mineral mafik, yang pertama kali terbentuk dalam temperatur sangat tinggi adalah Olivin. Akan tetapi jika magma tersebut jenuh oleh SiO2 maka Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. Olivin dan Piroksan merupakan pasangan ”Incongruent Melting”; dimana setelah pembentukkannya Olivin akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk Piroksen. Temperatur menurun terus dan pembentukkan mineral berjalan sesuai dangan temperaturnya. Mineral yang terakhir tarbentuk adalah Biotit, ia dibentuk dalam temperatur yang rendah.

Mineral disebelah kanan diwakili oleh mineral kelompok Plagioklas, karena mineral ini paling banyak terdapat dan tersebar luas. Anorthite adalah mineral yang pertama kali terbentuk pada suhu yang tinggi dan banyak terdapat pada batuan beku basa seperti Gabro atau Basalt. Andesin terbentuk peda suhu menengah dan terdapat batuan beku Diorit atau Andesit. Sedangkan mineral yang terbentuk pada suhu rendah adalah albit, mineral ini banyak tersebar pada batuan asam seperti granit atau rhyolite. Reaksi berubahnya komposisiPlagioklas ini merupakan deret : “Solid Solution” yang merupakan reaksi kontinue, artinya kristalisasi Plagioklas Ca-Plagioklas Na, jika reaksi setimbang akan berjalan menerus. Dalam hal ini Anorthite adalah jenis Plagioklas yang kaya Ca, sering disebut Juga "Calcic Plagioklas", sedangkan Albit adalah Plagioklas kaya Na ( "Sodic Plagioklas / Alkali Plagioklas" ).

Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium Feldspar ke mineral Muscovit dan yang terakhir mineral Kwarsa, maka mineral Kwarsa merupakan mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral Felsik atau mineral Mafik, dan sebaliknya mineral yang terbentuk pertama kali adalah mineral yang sangat tidak stabil dan mudah sekali terubah menjadi mineral lain.

(buku panduan praktikum petrologi 2009/2010 Prodi. Teknik Geologi, UPN "Veteran" Yogyakarta)


Menurut W.T. Huang (1962) komposisi mineral pembentuk batuan dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
  • Mineral Utama (Essensial mineral) : mineral ini terbentuk langsung dari kristalisasi magma (mineral mafik dan mineral felsic).
  • Mineral Tambahan (Accessory mineral) : mineral yang terbentuk oleh kristalisasi magma terdapat dalam jumlah yang sedikit (kurang dari 5%). kehadirannya tidak menentukan nama batuan.
  • Mineral Sekunder (Secondary mineral) : mineral-mineral ubahan dari mineral utama, dapat dari hasil pelapukan,reaksi hidrotermal, maupun metamorfisme terhadap mineral utama.
Sifat-sifat fisik mineral yang terdapan pada reaksi bowen's.
 
1. Olivine (Mg,Fe)2SiO4
    Sistem kristal : Orthorombik
    Warna           : Hijau kekuningan sampai hijau keabu-abuan, coklat kekuningan , bening.
    Belahan         : Tidak ada
    Kilap             : Kaca
    Bentuk dan perawakan kristal : Tidak teratur, membutir seperti gula pasir.
    Kekerasan    : 6.5-7 skala mohs
 
2. Piroksen (Ca,Mg,Fe)SiO4
    Sistem kristal : Monoklin
    Warna           : Hijau tua sampai hitam.
    Belahan         : 2 arah saling tegak lurus
    Kilap             : Kaca
    Bentuk dan perawakan kristal : prismatik, pendek, saling tegak lurus.
    Kekerasan    : 5-6 skala mohs
 
3. Amfibole (Horblende) NaCa2(Mg,Fe)4Al(Al2Si6O22)
    Sistem kristal : Monoklin
    Warna           : Hitam, coklat
    Belahan         : 2 arah membentuk sudut
    Kilap             : Arang,kaca
    Bentuk dan perawakan kristal : prismatik, panjang.
    Kekerasan    : 5-6 skala mohs
 
4. Biotit  K(Mg,Fe)3(AlSiO3O10.Oh)2
    Sistem kristal : Monoklin
    Warna           : Hitam, coklat, hijau tua
    Belahan         : 1 arah.
    Kilap             : arang, kaca
    Bentuk dan perawakan kristal : melembar (memika) , tabular.
    Kekerasan    : 2.5-3 skala mohs
 
5. Plagioklas Na(AlSi2O8)-Ca(Al2Si2O30
    Sistem kristal :Triklin
    Warna           : Putih susu, abu-abu.
    Belahan         : 1 arah.
    Kilap             : Kaca, lemak
    Bentuk dan perawakan kristal : prismatik, tabular panjang, masif
    Kekerasan    : 6 skala mohs
 
6. Muskovite KAl2(AlSi3O10)(OH)
    Sistem kristal : Monoklin
    Warna           : tidak berwarna, bening , putih
    Belahan         : 1 arah.
    Kilap             : Kaca, mutiara
    Bentuk dan perawakan kristal : Melembar (memika)
    Kekerasan    : 2-2.5 skala mohs.
 
7. Kuarsa  SiO2
    Sistem kristal : Heksagonal
    Warna           : Tidak berwarna, bening, putih.
    Belahan         : 2 arah rombohedral
    Kilap             : Kaca, lemak
    Bentuk dan perawakan kristal : membutir, masif, tidak teratur.
    Kekerasan    : 7 skala mohs
 
8. Alkali Feldspar (Ortoklas)
    Sistem kristal : Monoklin
    Warna           : Merah jambu, merah daging, putih.
    Belahan         : 2 arah .
    Kilap             : Kaca, lemak
    Bentuk dan perawakan kristal : membutir, prismatik, tabular.
    Kekerasan    : 6 skala mohs

Sumber :
http://petroclanlaboratory.weebly.com/bowen-reaction-series.html
http://bandisetiadijagoan27.blogspot.com/2012/10/mineral-pembentuk-batuan-beku.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar